Karya terbaru!
Antosan sakedap...
Jumat, 05 Juli 2013

Sebuah Nama


Awal ku menjerit meneteskan air mata harapan, dengan tangisku yang dinanti, dunia memang begitu indah dengan ketidak pahaman sehingga aku yang mungil tak perlu mencari, aku yang suci tak mesti terkotori, hari itu aku mulai menatap dunia belajar membuka mata, banyak hal dan peristiwa yang coba aku artikan, ternyata ini adalah gerbang pertama dimana aku harus membuka pintu-pintu selanjutnya.

Aku berusaha keras memahami apa yang mereka bicarakan bahkan harus menirunya, berawal dari kata-kata hingga sebuah kalimat yang tersusun sehingga orang-orang disekitarku mengerti, kulihat wajah bahagia ketika aku mulai merangkak menyusuri gubuk kecil tempat dimana aku pertama kali menangis bersama dunia, nampak sudah wajah yang mesti kupanggil dengan sebutan ayah dan bunda, yang selalu menidurkan, membangunkan, dan mengelusku bersama do'a.

Bulan demi bulan berlalu dengan singkat bersama ketidak tahuanku, sehingga aku mulai berdiri diatas kakiku yang lemah, berusaha bangkit menggapai tangan bunda, yang tak bisa aku ceritakan betapa lembut dan halus jemarinya yang selalu membelai tubuh mungilku, bundaku selalu memberikanku senyuman ramah agar aku yang mungil paham bahwa dunia yang akan aku hadapi bukanlah sesuatu yang suram, dongeng malam selalu terngiang ditelingaku lewat sapat halus tutur kata sang bunda.

Pagi menyongsong membelai hangat tubuh mungilku di depan sebuah jendela, nampak cahaya pagi menampakkan keindahannya bersama embun pagi yang mulai menetes di pucuk dedaunan, aku menggeliat ramah dibawah dekapan bundaku, ketika terik memancar seolah-olah memberi kabar bahwa aku yang mungil akan memiliki sebuah nama.

Nama yang akan menjadi buah bibir, manis dan pahitnya aku sendiri belum tau, namun aku percaya dibalik nama itu selalu terselip do'a. yang aku sendiri belum mengerti apa pentingnya sebuah nama di kehidupanku nanti.


0 komentar:

Posting Komentar

 
+ Follow

Join on this site
with Google Friend Connect